Buku Tamu

Website counter

Followers

Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 10 November 2013

HIPERAKTIFITAS


Berbagai macam istilah yang sering digunakan untuk anak-anak yang  menunjukan pergerakan yang berlebihan, misalnya hiperaktif, hiperkinesis, gangguan impuls hiperkinetik, disfungsi minimal otak, atau sindrom Strauss (Kauffman, 1985). Hiperaktifitas adalah perilaku yang sering ditunjukan oleh anak-anak pada usia balita atau usia anak sekolah.

Meskipun penyandang hiperaktifitas ini cukup tinggi dan kelainan ini banyak di teliti, di tulis, dan didiskusikan, sampai saat ini belum ada satu definisi sama untuk hiperaktifitas ini. Hal ini disebabkan karena kesulitan-kesulitan dalam assesmen hiperaktifitas. Ada 2 macam instrument untuk mengukur hiperaktifitas anak, yaitu dengan observasi langsung dan dengan pemasangan alat mekanis pada tubuh anak. Pada observasi langsung dibutuhkan waktu yang tidak sedikit dan hasilnya kurang relevan, sedangkan pada pemasangan alat mekanik terkadang anak menunjukan perilaku yang dibuat-buat karena menyadari bahwa dirinya sedang diukur.
  Seorang anak yang mengalami hiperaktifitas memiliki gejala sebagai berikut:
-          Lari berkeliaran
-          Melakukan hal-hal yang berlebihan misalnya menaiki meja
-          Sulit untuk duduk diam atau terlalu banyak bergerak
-          Sulit jika disuruh duduk manis / diam
-          Terlalu banyak bergerak saat tidur
C.K. Conners pada tahun 1969 mengembangkan skala perilaku yang dapat digunakan untuk mengukur hiperaktifitas pada anak. Berikut merupakan instrumen yang dapat diisi oleh guru (Teacher Questionnarire-TQ) dan diisi oleh orang tua (Parent Questionnaire-TQ).
No.
Pengamatan
Tingkat Perilaku
Tidak sama sekali
Sedikit
Agak banyak
Sangat banyak
1.


2.


3.

4.




5.


6.


7.

8.

9.


10.
Tidak pernah diam atau terlalu aktif

Mudah diganggu perhatiannya, impulsif

Mengganggu anak lain

Tidak dapat menyelesaikan pekerjaan yang telah dimulainya, daya perhatian pendek

Tidak memperhatikan, mudah dirangsang

Keinginan harus segera terpenuhi, mudah frustasi

Mudah dan sering menangis

Terus menerus gelisah

Jiwanya mudah berubah secara drastic

Marah meluap-luap, eksplosif, perilaku tidak terduga





Melihat perkembangan kajian terhadap hiperaktifitas, Kauffman (1985) membuat seperangkat kesimpulan sebagai berikut:
-          Hiperaktifitas adalah masalah perilaku anak dan respons lingkungan, seperti sikap dan kemampuan orang tua mengendalikan anak, norma perilaku di masyarakat.
-          Hiperaktifitas adalah masalah perilaku anak yang tidak sesuai/tidak wajar dan perilaku tersebut.
-          Masalah yang dihadapi anak hiperaktif, terutama yang berkaitan dengan pemusatan perhatian dan sosialisasi, cenderung terbawa sampai dewasa.
-          Penggunaan obat untuk menangani hiperaktif cenderung semakin berkurang.
-          Respons terhadap obat stimulant sangat kompleks dan luas
-          Anak hiperaktif dan anak normal umumnya menunjukan reaksi yang sama pada obat stimulant
Obat stimulant bermanfaat dalam menangani beberapa anak hiperaktif, tetapi bagi beberapa anak, obat tidak diperlukan sebagai salah satu komponen penanganannya.
separador

2 komentar:

Unknown mengatakan...

tampilan blognya sangat bagus, mungkin ruang untuk postingnya bisa dilebarkan biar nggak terlalu panjang. :)

Unknown mengatakan...

bagaimana cara menangani anak tunalaras yg hiperaktif sih gin ? makasih atas jawabannya nantinya , aku tunggu ya :)

Posting Komentar

Translate

Search this blog