Hiperaktifitas,
distraktibilitas, dan impulsifitas merupakan karakteristik umum yang ditunjukan
oleh anak tunalaras. Ketiga karakteristik ini saling terkait dan berhubungan
dengan kemampuan akademik di kelas dan ketidakmampuan mengadakan adaptasi
dengan lingkungan social. Perilaku-perilaku yang ditunjukan oleh anak-anak ini
seringkali menimbulkan masalah dan mengganggu lingkungan dan orang-orang
disekitarnya. Oleh karena itu dibutuhkan penanganan khusus agar perilakunya dapat
terkontrol dan mengurangi akibat yang timbul.
Karakteristik yang telah diteliti berpuluh tahun ini
menghasilkan beberapa metode yang dapat diterapkan pada penderita dan seiring
bertambahnya jaman akan terus berkembang. beberapa metode yang dapat dijalannya
antara lain sebagai berikut:
1.
Medikasi atau penggunaan obat
Medikasi
yang sering dipakai adalah obat-obat perangsang syaraf seperti methylpenidate
atau dextramphemine. Namun penggunaan obat ini masih terus menjadi kontroversi
karena sebenarnya tidak merubah watak atau perilaku anak, hanya dapat
menenangkan sementara. Selain itu dikhawatirkan terjadi efek samping dalam
jangka panjang jika obat-obatan ini terlalu sering diberikan.
2.
Diet
Ada
dugaan bahwa zat-zat kimia dalam makanan dan minuman merupakan salah satu
penyebab hiperaktif, distraktibilitas dan impulsifitas. Jadi asupan makanan
bagi anak benar-benar diperhatikan dan dihindarkan dari makanan dan minuman
yang mengandung zak kimia tinggi seperti junkfood.
3.
Modifikasi tingkah laku
Modifikasi
tingkah laku diartikan sebagai usaha penerapan psikologi untuk mengubah
perilaku dan kebiasaan manusia. Asumsi dasar dari konsep ini bahwa semua
perilaku merupakan hasil belajar atau diperoleh dari interaksi individu dengan
lingkungannya.
4.
Modeling
Anak
diajar untuk membaur dengan anak-anak lain yang memiliki emosi cenderung
stabil, oleh karena itu diharapkan sedikit demi sedikit anak dapat meniru dan
belajar agar menjadi lebih tenang.
5.
Pengendalian stimulus pada lingkungan
Peran
lingkungan dalam upaya menurunkan tingkat keparahan anak tunalaras amatlah
penting. Orang-orang di lingkungan tempat tinggal anak diajak untuk senantiasa
bersikap positif dan memberikan stimulus pada anak. Misalnya mengajak anak
untuk melakukan hal yang positif dalam rangka menyalurkan emosinya, seperti
menggambar, bernyani, menari dsb. Contoh lain misalnya sebisa mungkin
lingkungan tidak menyulut emosi anak.
1 komentar:
blognya menarik, background sederhana sehingga tulisan mudah dibaca..
Posting Komentar